Cinta lama bersemi kembali

Ini salah satu kisah romantis yang ada di kampung kami. Hampir semua tetangga mengetahui perjalanan cinta mereka. Ada yang biasa saja, ada yang mencibir dan ada juga yang sampai membenci hubungan mereka. 

Icih adalah seorang ibu beranak empat. Tiga anaknya perempuan dan satu laki-laki. Semua anaknya sekarang sudah berumah tangga. 

Dulu ketika anak-anaknya masih kecil, yang paling besar berumur 20 tahun bekerja di sebuah pabrik. Suami Icih bekerja serabutan, kadang ada kadang tidak ada kerjaan. Malah banyak nganggurnya daripada kerjanya. Maklum di kampung sulit untuk mendapat kerja serabutan seperti itu. 

Tekanan ekonomi memutuskan Icih bekerja ke Negeri Arab untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita. Selama di Arab, keadaan rumah dikendalikan oleh anak sulungnya, kebetulan sudah berumah tangga. Icih menjalani kehidupannya di negeri orang selama 4 tahun demi anak-anaknya. 

Singkat cerita, Icih pulang ke kampung halaman. Namun disayangkan, hasil jerih payahnya selama 4 tahun di Arab tidaklah kelihatan. Kiriman uang hasil kerjanya lebih banyak dihabiskan oleh anak-anaknya. Padahal, kalau saja bisa menyimpan, Icih sangat ingin memiliki rumah dari hasil kerjanya.

Kini kehidupan mulai dijalani di kampung halamannya kembali. Uang hasil kerjanya lama-kelamaan habis juga. Icihpun mulai berpikir untuk menyambung hidupnya di kampung. Ia memutuskan untuk berjualan keliling kampung. 

Icih mulai menjajakan dagangannya pukul 3-4 sore. Barang dagangan yang ia jual berbeda-beda, mungkin strategi pasar agar tidak mengalami kejenuhan. Minggu ini ia berjualan sayuran matang dan lauk pauk, minggu depannya ia berjulan kue-kue basah. 

Selama berjualan rupanya Icih sering ketemu mantan pacarnya di SMP dulu, Mang Syukur duda beranak dua.  Kabar kedekatan antara Icih dan Mang Syukur mulai terdengar di sepertiga kampung. Bahkan dengan cepat meluas cepat ke seluruh kampung. 

Bagaimana tidak, Icih masih memiliki seorang suami yang sah. Sedangkan mereka menjalin hubungan secara terbuka. Bahkan sudah terdengar, Icih selalu mecari keributan dengan suaminya, seperti hal yang disengaja. 

Sampai pada suatu kabar, saya mendengar suami Icih diusir dari rumah kontrakan Icih. Icihpun meminta bercerai dengan suaminya. Hal ini membuat geger masyarakat kampung. Suami Icih sangat pendiam dan jarang bicara. Bahkan ketika Icih mengusirnya, ia begitu saja pergi tanpa ada perlawanan. Mungkin suami Icih sudah tau hubungan Icih dengan mantan pacarnya itu.

Cinta lama membuat Icih lupa diri siapa ia sekarang ini. Suami yang menikahinya begitu saja ia tendang dan lempar tanpa rasa belas kasihan sedikitpun. Tanpa adanya rasa takut akan kemarahan Allah SWT. 

Kini, Icih sudah hampir 6 tahun menjalani hidup dengan Mang Syukur. Hidup berdua bagaikan seorang gadis dan bujangan yang belum memiliki anak. Mereka berdua tidak lagi mengindahkan anak-anaknya, Sangat menikmati nikmatnya cinta lama yang mereka ikat erat-erat.

0 komentar

Posting Komentar