Ada seorang bos kayu dikampung kami bernama Mang Aduy. Rumahnya tidak mewah namun cukup besar, mobil truknya 3 dan mobil pribadinya 2 buah. Usahanya cukup maju. Ia memiliki tempat penyesetan kayu, dan ia produsen kayu tersohor dikampung kami.
Sebelumnya saya tidak mengenal siapa itu sosok Mang Aduy, namun dari hasil obrolan akhirnya saya mengetahui sejarah perjalanan Mang Aduy seperti apa.
Diawali sebagai sopir mobil pick up, yang penghasilannya tergantung pada orang yang memanfaatkan jasanya. Biasa barang yang ia kirim adalah kerupuk, bata, pasir atau ada keluarga yang pindahan. Saat itu mobil pick up yang ia bawa juga bukan miliknya.
Waktu berjalan, pemilik mobil pick up memang sudah sangat percaya pada Mang Aduy. Pemilik mobil adalah seorang haji yang menguasai perdagangan emas di pasar kami. Tiga toko emas miliknya sangat ramai dan bertahan sampai sekarang. Bisnis emas di kampung kami adalah usaha yang tidak akan merugi. Perputaran uang dari emas sangat cepat dan berlipat. Banyak masyarakat desa membelikan emas ketika panen atau mendapat uang lebih, dan banyak juga masyarakat yang menjual emas apabila terdesak kebutuhan. Perputaran ini sangat menguntungkan toko emas.
Kepercayaan bos pada Mang Aduy berlanjut pada kepercayaan mengelola tempat penyesetan kayu. Tempat itu dipercayakan penuh padanya. Mulai dari pembelian gelondongan sampai pada penjualan kayu yang sudah jadi seperti balok, papan, kaso dan sebagainya.
Ternyata usaha ini dengan cepat melaju. Perkembangan usaha dalam 3-4 tahun sangat pesat. Hal ini dikarenakan daerah kami sudah banyak bermunculan pabrik-pabrik korea seperti pabrik garmen, pabrik boneka dan sebagainya. Pengaruh pabrik ini sangat memicu perkembangan pembangunan wilayah kami. Rumah dan tanah pun mengalami penaikan harga yang fantastis, sampai 2-3 kali lipat.
Mang Aduy kini tinggal memetik manisnya hasil jerih payah yang ia tekuni selama menjadi sopir. Siang dengan panasnya, malam dengan dingin dan anginnya, bahkan pagi buta yang dijadikan orang terlelap tidur diselimuti embun dingin.
Buah keuletan ini bukan hal yang mudah. Sebuah perjalanan panjang memerlukan pengorbanan dan ketabahan. Allah SWT akan selalu memberikan hal terbaik bagi kita yang senantiasa berdo'a dan berusaha.
0 komentar
Posting Komentar